Ci~Ko~Dang (
Kemanapun aku pergi, Aku akan selalu ingin segera pulang ke
Salah satu Wali yang menyebarkan agama Islam di Cirebon adalah Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Djati, yang mempunyai istri keturunan Tionghoa yang bernama Putri Nyi Ong Tien. Makam Sunan Gunung Djati banyak dikunjungi oleh para peziarah, terutama di malam Jum'at kliwon, begitu pula Makan Putri Nyi Ong Tien sendiri berada di area pemakaman Sunan Gunung Djati.
Setiap menjelang Maulid Nabi Muhammad Saw, di Lapangan Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman banyak didatangi oleh para pedagang yang ingin merais rejekinya, yah... bisa dibilang seperti pasar malam yang disebut dengan "Muludan" Bagi yang ingin mencari hiburan di malam hari datang saja ke Muludan disana terdapat permainan untuk anak-anak maupun orang dewasa, di muludan juga terkenal dengan makanan khasnya yaitu: Tahu Petis Khas Cirebon selain tahu petis ada juga yang berjualan martabak manis, martabak sayur, kembang gula, dll. dengan harga yang terjangkau.
Tepat di malam kelahiran Nabi Muhammad Saw atau Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan diadakan acara Panjang Jimat yaitu acara mencuci semua perabotan-perabotan yang ada di Keraton, setelah semua dicuci, kemudian perabotan tersebut dibungkus oleh kain putih dan diarak dari tempat pencucian ke ruang utama. Setelah semua prosesi selesai, semua perabotan tersebut disimpan kembali ditempat semula.
Kota Cirebon juga memiliki banyak kesenian tradisional, diantaranya: Tari Topeng, Kesenian Sintren, Kesenian Gembyung, Kesenian Buroq, Tarling, dll.
Kota Cirebon memiliki banyak makanan khas, diantaranya: ada Empal Gentong Sapi, Nasi Jamblang, Nasi Lengko, Docang, Mie Koclok Khas Cirebon, Intip (Kerak Nasi), Kerupuk Mlarat (yang digoreng tanpa menggunakan minyak tetapi menggunakan pasir jadi bebas kolesterol ^_^) dan maaaasih banyak lagi makanan dan oleh-oleh yang ueeenakkk di Cirebon.
So… kalau anda penasaran ada apa lagi sih di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar